Trajunews.com (Dumai) – Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAM-R) kota Dumai Zainal Effendi menilai pertemuan tertutup yang di laksanakan sejumlah anggota DPRD dihotel kurang pas, ia mengatakan sebagai lembaga resmi sebaiknya secara etika dilakukan secara sah melibatkan pemerintah serta masyarakat guna tidak menimbulkan opini miring terhadap wakil rakyat dikota Dumai.
Pasalnya, sejumlah anggota DPRD disinyalir melakukan pertemuan tertutup bersama pihak PGN pasca turun lapangan meminta pihak kontraktor menghentikan pekerjaan dilapangan. Menjadi pertanyaan publik kini bergulir, pertemuan itu dilakukan diluar jam kerja Dinas para anggota DPRD, malam Rabu (22/2) Usai proyek pemasangan pipa dihentikan, keesokan harinya ternyata pekerjaan sudah berjalan kembali.
Pertanyakan publik datang mulai dari kalangan masyarakat, LAM Dumai hingga pemuda merespon tindakan anggota dewan yang dinilai kurang pas itu.
Ketua Harian LAM Dumai, Zainal Effendi mengatakan apa yang dilakukan anggota dewan tentunya banyak menimbulkan pertanyaan berbagai kalangan kenapa harus dilakukan di Hotel. “Jika memang untuk meminta keterangan, bisa duduk bersama dengan Pemerintah dan dilakukan di kantor, memang mereka ada tugas sebagai pengawasan, tapi akan menimbulkan persepsi tidak baik kalau usai sidak langsung ketemu dan dilakukan secara tertutup, ada apa sebenarnya”sebutnya .
Mantan ketua DPRD Kota Dumai ini mengatakan pertemuan anggota dewan dengan pihak PGN sebenarnya tidak begitu masalah, tapi karena dilakukan di hotel dan hanya dihadiri oleh pihak DPRD bersama PGN itu yang menjadi pertanyaan banyak pihak. “Jadi kurang baik, karena Dumai ini bukan punya DPRD, jadi jangan menimbulkan persepsi tidak baik,”tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Harian KNPI Kota Dumai, Agus Tera sejak awal ia sudah melihat ada gelagat tidak baik saat anggota dewan turun dan menghentikan proyek galian pipa tersebut. “Makanya saat sidak saya sampaikan langsung ke anggota dewan yang hadir, kalau mau bertindak tegas jangan tanggung-tanggung, ternyata benar, siang menggertak malam sudah pertemuan,”tuturnya.
Ia mulai mempertanyakan siapa yang dibela anggota dewan, masyarakat atau hanya untuk kepentingan pribadi.”Jangan setiap turun alasannya untuk kepentingan masyarakat, ujung-ujungnya ada maksud lainnya,”sebutnya.
Agus mengatakan masyarakat Dumai terutama pemuda sudah bosan dengan tingkah mereka. “Jangan gadaikan kami untuk kepentingan pribadi,”tuturnya.
Perwakilan PT PGN mengatakan dari hasil pertemuan dengan anggota dewan ada beberapa hal yang disepakati pekerjaan tetap dilaksanakan dengan memperhatikan lingkungan sosial serta kordinasi lintas sektor.” PGN dan Team Perizinan melakukan kordinasi pihak PU Bina Marga dan team tehnis untuk inventarisasi aset Daerah yang kemungkinan terkena imbas pekerjaan,”sebutnya.
Selain itu Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus didampingi petugas PU Yg ditunjuk Kadis PU. “Dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan harus memperhatikan Safety, K3, rambu-rambu Lalin,”terangnya. Selain itu, Hearing di DPRD Kota Dumai pada 1 Maret 2017 tetap dilaksanakan.”Ini Proyek Nasional jadi kami tentunya perlu dukungan semua pihak,”tutupnya.(***)
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1551547808273563273#editor/target=post;postID=426307569558128991